Nissan Livina adalah mobil MPV kompak buatan Nissan Motors yang dirakit di China, Indonesia, Brazil dan Filipina. Grand Livina adalah versi panjang 7-seater yang berbentuk MPV, sedangkan Livina adalah hatchback 5-seater.
Pertama diluncurkan di Indonesia pada tahun 2007, Livina langsung laris bak kacang goreng, dengan harga sedikit diatas Avanza tetapi di bawah Kijang, membuat sang penguasa MPV ketir-ketir.
Mesin yang digunakan oleh Grand Livina adalah 1,5 liter dan 1,8 liter. Varian 1,5 liter menggunakan mesin dengan kode HR15DE sedang varian 1,8 liter menggunakan mesin berkode MR18DE. Transmisi yang tersedia adalah 5 speed manual hanya tersedia untuk varian 1,5 liter, 6 speed manual untuk varian 1,8 liter, dan 4 speed automatic tersedia untuk kedua varian.
Tipe yang ada di Indonesia adalah 1.5 SV, 1.5 XV, 1.8 XV, dan 1.8 Ultimate. Tipe 1.5 SV adalah varian paling standar di antara varian yang ada dan hanya tersedia dalam pilihan transmisi manual. Tipe 1.5 XV, 1.8 XV,dan 1.8 Ultimate tersedia dengan transmisi manual dan automatic. Perbedaan di antara varian SV, XV, dan Ultimate adalah pada kelengkapan standarnya, dimana 1.8 Ultimate adalah yang terlengkap, sudah dilengkapi dengan rem ABS, BA, EBD, dan interior lebih mewah daripada varian dibawahnya.
Pada tahun 2011 Livina mengalami facelift pertama, pada tahun ini juga keluar versi murah tipe S dengan ciri bumper bagian bawah berwarna hitam. Kemudian pada tahun 2013, Livina kembali mengalami facelift dengan bentuk lampu depan dan belakang yang lebih sporty, sayang sekali mobil ini dibeli pada tahun 2012, jadi masih belum mengalami facelift yang kedua.
Bicara soal kenyamanan, jika dibandingkan dengan MPV lain yang pernah saya miliki sebelum ini (ada pada posting sebelumnya), Livina jauh lebih nyaman dan STABIL. Pernah tes sampai 160kpj juga masih tenang larinya, hanya hati yang tidak tega melihat mesinnya hampir mencapai red line.
Dari segi keamanan juga sangat diperhatikan, mulai dari type SV, yang tergolong varian termurah saja sudah dilengkapi “side body impact” yang diklaim mampu membantu meredam benturan dari samping. Selain itu di type ini juga sudah dilengkapi dengan “self steer release” yaitu setir akan terlepas dan jatuh dengan sendirinya jika terjadi benturan, untuk tipe tertinggi sudah dilengkapi dual airbag, ABS, EBD dan lain-lain.
Kesimpulannya setelah hampir dua tahun menggunakannya, mobil ini sangat worth to buy, karena faktor kenyamanan yang (katanya) setingkat sedan, tergolong irit dalam penggunaan bahan bakar dan didukung after sales yang baik (sudah 3x klaim dan semuanya diganti baru for free).
Sempat terpikir untuk ganti ke All New KIA Carens atau Kijang Innova, Tapi setelah dipikir lagi, mungkin saya akan terus gunakan mobil ini sampai 2-3 tahun lagi..