Corolla GL-SE adalah generasi kelima dari keluarga Corolla, sering dianggap produk gagal karena ini adalah generasi pertama yang menggunakan penggerak roda depan, diawali pada tahun 83-84 dengan GL (AE80) yang mengusung mesin 2A 1300cc, kemudian disempurnakan lagi pada tahun 85-87 dengan SE (EE80) yang mengusung mesin 2E 1300cc. Denger-denger karena GL adalah percobaan pertama Toyota menggunakan penggerak depan, maka banyak masalahnya, karena itu disempurnakan oleh SE, jadi kalau mencari mobil ini, menurutku mending cari yang tahun 85 keatas.
Di negara asalnya, ada model sport Corolla Levin dan Sprinter Trueno yang tetap mempertahankan penggerak roda belakang. Sprinter Trueno dijual di Amerika sebagai Corolla SR5 dan GT-S. AE86 adalah kode untuk Levin dan Trueno bermesin kemampuan tinggi 4A-GE (1600 cc DOHC), yaitu GT, GT-S, GT-V, dan APEX. AE86 sangat popular dengan sebutan Hachiroku, yang berasal dari Bahasa Jepang, hachi = 8, dan roku = 6.
Generasi ini di Indonesia kurang populer jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya yaitu DX dan generasi sesudahnya yaitu Twincam. Namun hal ini malah menguntungkan karena kita bisa mendapatkan barang lebih muda dari DX namun dengan harga yang relatif murah.
Entah kenapa setelah dulu demam DX dan akhirnya terjual setelah ditawar mahal oleh orang, jadi pengen punya mobil retro lagi, dan setelah menimbang antara KE30 tahun 79 dan SE tahun 87, akhirnya aku meminang mobil ini. Mungkin gara-gara mobil ini adalah masih sodara dengan AE86 di Jepang (mimpi punya AE86 yang belum kesampaian)
Aku dapat mobil ini dalam kondisi terawat, sehingga sudah tidak perlu dandan lagi, kecuali dipoles body nya supaya lebih kinclong. Selama setahunan menggunakan mobil ini, kesimpulannya worth it banget karena bensin nya irit, secara mesinnya hanya 1300cc, ngga pernah rewel, cuma sekali saja rewel mesinnya pincang, ternyata gara-gara busi nya ada yang mati, setelah diganti, langsung ngacir lagi, tes di tol masih kuat lari 140kpj dengan tenang, hanya mengingat ini mobil sudah tua dan rem nya juga berumur, jadi cuma berani bejek sampai segitu saja.
Worth to buy karena dengan harga lebih murah dari DX, kita mendapatkan umur yang lebih muda dan spare part nya masih melimpah. Namun sama seperti memilih mobil lainnya, kita kudu jeli melihat kondisinya karena bagaimanapun juga ini mobil yang sudah berumur.